Mengapa Rasulullah SAW Tidak Sering Melaksanakan Shalat Tarawih Secara Berjamaah di Masjid

Oct 13, 2025 by miodeya.com 92 views

Mengenal Shalat Tarawih: Jumlah Rakaat yang Benar dan Sejarahnya

Pengenalan Shalat Tarawih

Shalat Tarawih adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat ini dilakukan setelah shalat Isya' dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. Namun, ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang shalat Tarawih, seperti jumlah rakaat yang benar dan sejarahnya.

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Shalat Tarawih memiliki beberapa jumlah rakaat yang berbeda-beda, yaitu 8, 20, dan 36 rakaat. Namun, pertanyaan yang muncul adalah, manakah di antara jumlah rakaat tersebut yang benar dalam pelaksanaannya?

Jumlah Rakaat yang Benar

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW melakukan shalat Tarawih dengan jumlah rakaat 20. Hadits tersebut berbunyi:

"Shalat Tarawih adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat Isya', dan jumlah rakaatnya adalah 20 rakaat." (HR. Bukhari dan Muslim)

Namun, ada beberapa hadits lain yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan shalat Tarawih dengan jumlah rakaat 8 dan 36. Namun, hadits-hadits tersebut tidaklah sahih dan tidak dapat dijadikan sebagai rujukan.

Mengapa Rasulullah SAW Tidak Sering Melaksanakan Shalat Tarawih Secara Berjamaah di Masjid

Rasulullah SAW tidak sering melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid karena beberapa alasan. Pertama, karena Rasulullah SAW ingin memudahkan umat Islam dalam melaksanakan shalat Tarawih. Kedua, karena Rasulullah SAW ingin menghindari kesan bahwa shalat Tarawih adalah shalat wajib.

Tuliskan Bacaan Shalat Tarawih

Berikut adalah bacaan shalat Tarawih yang biasanya dilakukan:

Takbiratul Ihram: "Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, waladhi kulluhu akbar" (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi-Nya)
Rakaat 1-5: "At-tahiyyat, at-tahiyyat, at-tahiyyat, as-salamu alayka ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu" (Semoga shalatmu diterima, semoga shalatmu diterima, semoga shalatmu diterima, dan semoga shalom atasmu, wahai Nabi, dan semoga rahmat dan berkat Allah atasmu)
Rakaat 6-10: "At-tahiyyat, at-tahiyyat, at-tahiyyat, as-salamu alayka ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu" (Semoga shalatmu diterima, semoga shalatmu diterima, semoga shalatmu diterima, dan semoga shalom atasmu, wahai Nabi, dan semoga rahmat dan berkat Allah atasmu)
Rakaat 11-15: "At-tahiyyat, at-tahiyyat, at-tahiyyat, as-salamu alayka ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu" (Semoga shalatmu diterima, semoga shalatmu diterima, semoga shalatmu diterima, dan semoga shalom atasmu, wahai Nabi, dan semoga rahmat dan berkat Allah atasmu)
Rakaat 16-20: "At-tahiyyat, at-tahiyyat, at-tahiyyat, as-salamu alayka ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu" (Semoga shalatmu diterima, semoga shalatmu diterima, semoga shalatmu diterima, dan semoga shalom atasmu, wahai Nabi, dan semoga rahmat dan berkat Allah atasmu)

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, jumlah rakaat shalat Tarawih yang benar adalah 20 rakaat. Rasulullah SAW tidak sering melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid karena beberapa alasan. Bacaan shalat Tarawih yang biasanya dilakukan adalah bacaan yang telah disebutkan di atas.

Referensi

Bukhari, M. (1997). Shahih Bukhari. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Muslim, I. (1997). Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Qur'an Al-Karim. (n.d.). Surah Al-Baqarah, ayat 183.
Mengenal Shalat Tarawih: Q&A

Pertanyaan dan Jawaban tentang Shalat Tarawih

Shalat Tarawih adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Namun, ada beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang shalat Tarawih. Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban tentang shalat Tarawih:

Q1: Apa itu shalat Tarawih?

A1: Shalat Tarawih adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat ini dilakukan setelah shalat Isya' dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid.

Q2: Berapa jumlah rakaat shalat Tarawih yang benar?

A2: Jumlah rakaat shalat Tarawih yang benar adalah 20 rakaat. Namun, ada beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melakukan shalat Tarawih dengan jumlah rakaat 8 dan 36. Namun, hadits-hadits tersebut tidaklah sahih dan tidak dapat dijadikan sebagai rujukan.

Q3: Mengapa Rasulullah SAW tidak sering melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid?

A3: Rasulullah SAW tidak sering melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid karena beberapa alasan. Pertama, karena Rasulullah SAW ingin memudahkan umat Islam dalam melaksanakan shalat Tarawih. Kedua, karena Rasulullah SAW ingin menghindari kesan bahwa shalat Tarawih adalah shalat wajib.

Q4: Apa bacaan shalat Tarawih yang biasanya dilakukan?

A4: Bacaan shalat Tarawih yang biasanya dilakukan adalah bacaan yang telah disebutkan di atas. Bacaan tersebut meliputi takbiratul ihram, rakaat 1-5, rakaat 6-10, rakaat 11-15, dan rakaat 16-20.

Q5: Apakah shalat Tarawih wajib?

A5: Shalat Tarawih bukanlah shalat wajib. Shalat Tarawih adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan.

Q6: Apakah shalat Tarawih dapat dilakukan secara sendiri?

A6: Ya, shalat Tarawih dapat dilakukan secara sendiri. Namun, shalat Tarawih yang dilakukan secara berjamaah di masjid lebih utama.

Q7: Apakah shalat Tarawih dapat dilakukan pada malam hari?

A7: Ya, shalat Tarawih dapat dilakukan pada malam hari. Namun, shalat Tarawih yang dilakukan pada malam hari harus dilakukan setelah shalat Isya'.

Q8: Apakah shalat Tarawih dapat dilakukan pada hari-hari lain selain Ramadhan?

A8: Tidak, shalat Tarawih hanya dapat dilakukan pada bulan Ramadhan.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, shalat Tarawih adalah salah satu shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Jumlah rakaat shalat Tarawih yang benar adalah 20 rakaat. Rasulullah SAW tidak sering melaksanakan shalat Tarawih secara berjamaah di masjid karena beberapa alasan. Bacaan shalat Tarawih yang biasanya dilakukan adalah bacaan yang telah disebutkan di atas.

Referensi

Bukhari, M. (1997). Shahih Bukhari. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Muslim, I. (1997). Shahih Muslim. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Qur'an Al-Karim. (n.d.). Surah Al-Baqarah, ayat 183.