Kok Bisa Perang Rusia dan Ukraina? Mengupas Akar Konflik yang Berkepanjangan

Nov 7, 2025 by miodeya.com 0 views

Kok Bisa Perang Rusia dan Ukraina? Mengupas Akar Konflik yang Berkepanjangan

The perang antara Rusia dan Ukraina, sebuah konflik yang telah mengguncang dunia, bukanlah fenomena yang muncul secara tiba-tiba. Pertanyaan kok bisa perang Rusia dan Ukraina mencerminkan rasa ingin tahu yang mendalam tentang akar permasalahan yang kompleks dan berkepanjangan. Konflik ini berakar dari sejarah yang rumit, identitas nasional yang bersaing, kepentingan geopolitik yang saling bertentangan, dan narasi yang berbeda tentang masa lalu dan masa depan. Untuk memahami sepenuhnya mengapa perang ini terjadi, kita perlu menelusuri kembali ke masa lalu, menganalisis dinamika internal kedua negara, dan mempertimbangkan peran aktor eksternal.

Akar Sejarah yang Terjal dan Penuh Luka

Sejarah panjang Rusia dan Ukraina terjalin erat, namun juga diwarnai oleh konflik dan ketegangan. Kedua negara ini berbagi akar budaya dan sejarah yang sama, berasal dari peradaban Slavia Timur yang berpusat di Kyiv (Kiev), yang dulunya merupakan ibu kota Rus’ Kiev, sebuah negara adidaya pada abad pertengahan. Namun, seiring berjalannya waktu, kedua negara ini berkembang secara terpisah, dengan Ukraina mengalami pengaruh yang kuat dari Polandia, Lithuania, dan Kekaisaran Austria-Hongaria, sementara Rusia tumbuh menjadi kekuatan besar di bawah pemerintahan para Tsar. Pengaruh yang berbeda ini membentuk identitas nasional yang berbeda, meskipun terdapat kesamaan budaya dan bahasa.

Salah satu titik balik penting dalam hubungan Rusia dan Ukraina adalah periode kekuasaan Soviet. Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet pada tahun 1922, dan mengalami berbagai kebijakan yang kontroversial, termasuk kolektivisasi pertanian yang menyebabkan kelaparan massal yang dikenal sebagai Holodomor pada tahun 1932-1933. Kelaparan ini, yang diyakini oleh banyak orang Ukraina sebagai genosida yang dilakukan oleh rezim Soviet, meninggalkan luka yang mendalam dalam ingatan kolektif bangsa Ukraina dan memperburuk sentimen anti-Rusia. Selain itu, kebijakan Soviet yang bertujuan untuk menekan budaya dan bahasa Ukraina juga menimbulkan perlawanan dan memperkuat identitas nasional Ukraina. Kok bisa perang Rusia dan Ukraina? Salah satu jawabannya terletak pada trauma sejarah yang belum terselesaikan ini, yang terus memengaruhi hubungan antara kedua negara hingga saat ini. Peristiwa Holodomor menjadi simbol penindasan dan kekejaman rezim Soviet, yang memperkuat keinginan Ukraina untuk merdeka dan berdaulat.

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya, sebuah langkah yang awalnya diterima oleh Rusia. Namun, sejak saat itu, hubungan antara kedua negara terus mengalami pasang surut, dengan berbagai isu yang menjadi sumber ketegangan, termasuk status Krimea, keberadaan pangkalan angkatan laut Rusia di Sevastopol, dan orientasi geopolitik Ukraina. Rusia selalu memandang Ukraina sebagai bagian dari lingkungan pengaruhnya, dan khawatir akan prospek Ukraina yang semakin mendekat ke Barat, terutama ke Uni Eropa dan NATO. Pentingnya geopolitik Ukraina bagi Rusia tidak bisa diabaikan. Ukraina berfungsi sebagai zona penyangga strategis antara Rusia dan Eropa, dan Rusia khawatir bahwa bergabungnya Ukraina dengan NATO akan mengancam keamanan nasionalnya.

Identitas Nasional yang Bersaing dan Narasi Sejarah yang Bertentangan

Selain faktor sejarah dan geopolitik, konflik Rusia dan Ukraina juga dipicu oleh identitas nasional yang bersaing dan narasi sejarah yang bertentangan. Rusia dan Ukraina memiliki pandangan yang berbeda tentang sejarah mereka bersama, tentang identitas mereka sebagai bangsa, dan tentang masa depan hubungan mereka. Rusia sering kali menggambarkan Ukraina sebagai bagian integral dari “dunia Rusia” (Russkiy Mir), sebuah konsep yang mencakup semua orang yang berbicara bahasa Rusia atau memiliki budaya Rusia. Narasi ini menyiratkan bahwa Ukraina tidak memiliki identitas nasional yang terpisah dan seharusnya berada di bawah pengaruh Rusia.

Sebaliknya, Ukraina bersikeras pada haknya untuk menentukan nasib sendiri dan untuk memilih orientasi geopolitiknya sendiri. Ukraina mengklaim memiliki sejarah dan budaya yang unik dan terpisah dari Rusia, dan menolak pandangan bahwa ia hanyalah bagian dari “dunia Rusia”. Bagi banyak orang Ukraina, bergabung dengan Uni Eropa dan NATO adalah cara untuk menjamin keamanan dan kemakmuran mereka, serta untuk melepaskan diri dari pengaruh Rusia. Perbedaan mendasar dalam identitas nasional ini menjadi sumber konflik yang mendalam, karena kedua negara memiliki visi yang berbeda tentang masa depan Ukraina. Kok bisa perang Rusia dan Ukraina? Karena kedua negara tidak bisa mencapai kesepakatan tentang identitas dan orientasi geopolitik Ukraina, yang mengarah pada polarisasi dan konfrontasi.

Narasi sejarah yang bertentangan juga memperburuk ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Rusia sering kali meremehkan atau menyangkal peristiwa-peristiwa tragis dalam sejarah Ukraina, seperti Holodomor, sementara Ukraina menekankan pentingnya peristiwa-peristiwa ini dalam membentuk identitas nasionalnya. Perbedaan interpretasi sejarah ini menciptakan ketidakpercayaan dan permusuhan, dan membuat sulit untuk mencapai rekonsiliasi. Selain itu, media dan politisi di kedua negara sering kali menggunakan sejarah untuk membenarkan tindakan mereka dan untuk memobilisasi dukungan publik, yang semakin memperdalam jurang pemisah antara Rusia dan Ukraina.

Kepentingan Geopolitik dan Peran Aktor Eksternal

Konflik Rusia dan Ukraina tidak hanya merupakan masalah bilateral, tetapi juga melibatkan kepentingan geopolitik yang lebih luas. Rusia, Uni Eropa, dan Amerika Serikat semuanya memiliki kepentingan yang signifikan di Ukraina, dan persaingan antara kekuatan-kekuatan ini telah memperburuk ketegangan. Rusia memandang Ukraina sebagai bagian dari lingkungan pengaruhnya dan menentang keras prospek Ukraina yang semakin mendekat ke Barat. Rusia menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan pengaruhnya di Ukraina, termasuk dukungan untuk separatis pro-Rusia di wilayah Donbas, tekanan ekonomi, dan disinformasi.

Uni Eropa, sebaliknya, mendukung integrasi Ukraina ke dalam Uni Eropa dan menawarkan bantuan ekonomi dan politik. Uni Eropa percaya bahwa Ukraina memiliki hak untuk memilih orientasi geopolitiknya sendiri dan bahwa bergabung dengan Uni Eropa akan menguntungkan baik Ukraina maupun Uni Eropa. Namun, Uni Eropa juga berhati-hati untuk tidak memprovokasi Rusia secara berlebihan, dan berusaha untuk menjaga hubungan yang konstruktif dengan Rusia. Peran Uni Eropa dalam konflik Rusia-Ukraina sangat kompleks, karena Uni Eropa harus menyeimbangkan antara mendukung Ukraina dan menghindari eskalasi konflik.

Amerika Serikat juga memiliki kepentingan yang signifikan di Ukraina, terutama dalam hal keamanan dan demokrasi. Amerika Serikat mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, dan memberikan bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina. Amerika Serikat juga memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina, termasuk aneksasi Krimea dan dukungan untuk separatis di Donbas. Kebijakan Amerika Serikat terhadap Rusia dan Ukraina bertujuan untuk mencegah agresi Rusia dan untuk mempromosikan demokrasi dan stabilitas di wilayah tersebut. Kok bisa perang Rusia dan Ukraina? Karena kepentingan geopolitik yang saling bertentangan dari Rusia, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, yang membuat sulit untuk mencapai solusi damai dan berkelanjutan.

Eskalasi Konflik dan Dampak Global

Konflik antara Rusia dan Ukraina telah mengalami eskalasi yang signifikan sejak tahun 2014, ketika Rusia menganeksasi Krimea dan mendukung separatis pro-Rusia di wilayah Donbas. Perang di Donbas telah menyebabkan ribuan orang tewas dan jutaan orang mengungsi, dan telah menghancurkan infrastruktur dan ekonomi wilayah tersebut. Upaya untuk mencapai solusi damai melalui perundingan telah gagal, dan gencatan senjata yang sering dilanggar telah gagal menghentikan kekerasan. Pada Februari 2022, Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, yang menandai eskalasi dramatis dari konflik tersebut. Invasi ini telah menyebabkan kehancuran yang meluas, kematian warga sipil, dan krisis pengungsi yang besar.

Perang di Ukraina memiliki dampak global yang signifikan, termasuk gangguan pada rantai pasokan energi dan pangan, inflasi yang meningkat, dan ketegangan geopolitik yang meningkat. Perang ini juga telah memicu perdebatan tentang arsitektur keamanan Eropa dan tentang peran NATO. Banyak negara telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas invasinya ke Ukraina, dan telah memberikan bantuan militer dan kemanusiaan kepada Ukraina. Namun, perang ini juga telah memperdalam perpecahan antara Rusia dan Barat, dan telah meningkatkan risiko konflik yang lebih luas. Dampak perang Rusia-Ukraina terhadap ekonomi global sangat besar, karena perang ini telah menyebabkan gangguan pada perdagangan, investasi, dan pertumbuhan ekonomi.

Mencari Jalan Keluar dari Konflik

Mencari jalan keluar dari konflik Rusia dan Ukraina akan membutuhkan upaya diplomatik yang intensif dan komitmen untuk mencari solusi damai. Kedua belah pihak harus bersedia untuk berkompromi dan untuk mengatasi akar permasalahan yang mendalam yang memicu konflik tersebut. Penting untuk menciptakan forum dialog yang inklusif yang melibatkan semua pihak terkait, termasuk Rusia, Ukraina, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Dialog ini harus fokus pada isu-isu seperti status Krimea, masa depan Donbas, dan orientasi geopolitik Ukraina. Selain itu, penting untuk mengatasi narasi sejarah yang bertentangan dan untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang sejarah bersama Rusia dan Ukraina.

Proses rekonsiliasi akan membutuhkan waktu dan usaha, tetapi penting untuk membangun jembatan kepercayaan dan untuk mengatasi luka-luka masa lalu. Masyarakat sipil di kedua negara dapat memainkan peran penting dalam proses ini, dengan mempromosikan dialog, pemahaman, dan rekonsiliasi. Selain itu, penting untuk mengatasi dampak kemanusiaan dari konflik tersebut, dengan memberikan bantuan kepada para pengungsi dan korban perang, dan dengan membangun kembali infrastruktur yang hancur. Masa depan hubungan Rusia-Ukraina akan sangat bergantung pada kemampuan kedua negara untuk mengatasi akar permasalahan yang mendalam yang memicu konflik tersebut, dan untuk membangun hubungan yang damai dan saling menghormati. Kok bisa perang Rusia dan Ukraina? Pertanyaan ini akan terus menghantui kita sampai kita menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan untuk konflik yang tragis ini.

Konflik Rusia dan Ukraina adalah tragedi kemanusiaan yang memiliki implikasi global yang luas. Untuk memahami sepenuhnya kok bisa perang Rusia dan Ukraina, kita harus mempertimbangkan akar sejarah yang terjal, identitas nasional yang bersaing, kepentingan geopolitik yang bertentangan, dan peran aktor eksternal. Hanya dengan memahami kompleksitas konflik ini, kita dapat berharap untuk menemukan jalan keluar yang damai dan berkelanjutan.